LATAR BELAKANG
Jawa Barat merupakan Provinsi yang
terkenal kaya akan Budaya, diantaranya seni. Seni merupakan bentuk dari sebuah kebudayaan masyarakat yang tercipta
dari akal, rasa, dan karsa manusia yang merupakan unsur pokok dari kebudayaan, dan akhirnya akan menjadi ciri dari
kebudayaan itu sendiri. Kultur masyarakat Indonesia yang beraneka ragam serta
menyentuh seluruh aspek kesenian merupakan salah satu modal yang terkadang
dilupakan oleh “pemilik”-nya.
Dari sekian banyak suku di Nusantara, dalam masyarakat Jawa Barat, memiliki berbagai seni budaya yang
diciptakan oleh para
nenek moyang yang diwariskan secara turun-temurun kepada anak cucunya. Dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara, generasi muda mempunyai posisi strategis terhadap masa depan bangsa.
Maju dan mundurnya suatu negara pada masa mendatang sangat ditentukan oleh
kualitas generasi muda saat ini. sementara itu, tantangan yang dihadapi oleh
generasi muda dalam mewujudkan kesejahteraan sosial ditengah masyarakat semakin luas
dan kompleks.
Tantangan untuk
saat ini yaitu karena adanya pengaruh pergeseran zaman, kesenian-kesenian
tersebut semakin
lama dirasa hilang “Eksistensi”-nya dalam lingkup masyarakat Sunda sekarang
ini. Masyarakat adat Sunda kian tergusur dan terkikis kasundaan-nya, bahkan
terkadang tidak memiliki kebanggaan akan nilai luhur Seni Budaya Sunda.
Fenomena di atas dapat dirasakan
manakala generasi muda merasa tidak mengenal seni budaya sunda itu sendiri,
bahkan terasa asing sekali seakan mereka tidak mengenal seni budayanya sendiri.
Misalnya dalam
kehidupan nyata, kebanyak anak muda sekarang ini kurang memahami bahasa sunda
itu sendiri. Padahal bahasa merupakan sebuah unsur yang penting untuk mengenal
tempat tinggal setiap orang.
DASAR PEMIKIRAN
Kesadaran akan pentingnya Seni dan
Budaya haruslah kita miliki sejak dini. Kota Bandung telah dicantumkan sebagai
kota yang berbudaya. Dalam hal ini telah menjadi kewajiban pemerintah kota
bandung untuk ikut menjaga dan melestarikan seni budaya tersebut. Tentunya
dalam hal itu, pemerintah tidak akan mampu mewujudkannya tanpa adanya dukungan
dari masyarakatnya khususnya generasi muda yang akan menjadi penerus bangsa.
Untuk itu kami selaku generasi muda yang berkibar di bawah Lembaga STSI (Sekolah Tinggi Seni Indonesia) Bandung yang
bergerak di bidang Karawitan , ingin
mengajak masyarakat untuk bersama-sama melestarikan seni
dan budaya melalui program tahunan dari HIMAKA (Himpunan Mahasiswa Karawitan)
yaitu kegiatan “Pasanggiri Degung”
dalam rangka ikut mensukseskan 7 agenda prioritas kota Bandung yang
diantaranya seni dan Budaya.
Kegiatan untuk melestarikan budaya yang mencangkup bakat serta minat masyarakat dalam bidang kesenian, tidak hanya
dapat dilakukan oleh kalangan berpendidikan saja, tetapi semua masyarakat
dapat mengkreasikan dirinya sesuai dengan
bakat yang mereka miliki. Kegiatan
ini diharapkan merupakan salah satu ajang untuk mencari bakat dan potensi masyarakat
khususnya untuk tingkat SMA sederajat yang mempunyai kepiawaian terhadap
mengkreasikan dalam mempertahankan seni dan budaya. Selain itu diharapkan masyarakat dapat mengapresiasikan
setiap bentuk kesenian baik tradisi sebagai bentuk pengenalan kembali sebuah
kesenian dan kolaborasi sebagai bentuk inovasi (pembaharuan) untuk memperkaya
kesenian tersebut serta bagi peserta bisa
lebih antusias dalam pelaksanaan kegiatan tersebut.
Semoga
kegiatan ini memberikan kontribusi yang bermanfaat dalam perkembangan kesenian
dan terjadinya akulturasi kebudayaan yang inovatif. Tentu saja dalam mewujudkannya agar
sesuai dengan harapan, membutuhkan kesungguhan, keuletan, kebersamaan dan
dorongan dari semua pihak.
Oleh karena
itu, besar
harapan kami kepada seluruh lapisan masyarakat, institusi, lembaga pendidikan dan komunitas seni untuk dapat ikut serta
membantu terlaksananya kegiatan tersebut dengan turut andil memberikan bantuan
kepada kami baik moril maupun materil.
MASALAH
Setelah
melakukan Observasi mengenai seni dan budaya pada setiap lembaga pendidikan
tingkat SMA/SMK sederajat di kota Bandung, telah di temukan beberapa masalah
yang harus segera diatasi, diantaranya :
Ø Bantuan
pemerintah
Dalam upaya
melestarikan seni dan budaya, Pemerintah telah berupaya dengan memberikan
bantuan berupa seperangkat Gamelan Degung pada beberapa SMA/SMK di kota bandung
dan sekitarnya. Tetapi, dalam hal ini Gamelan tersebut kerap kali jarang di
gunakan, karena kurangnya pelatih yang
berpotensi dalam memberi materi Degung, serta kurangnya ajang kreativitas
permainan Degung melalui kegiatan-kegiatan rutin tahunan berupa
perlombaan atau
festival musik Degung guna memelihara serta membangkitkan kreativitas para
siswa SMA/SMK khususnya di Bandung untuk menguasai dan mencintai kesenian
Degung yang merupakan salah satu warisan budaya penting dari Jawa Barat.
Ø Pengaruh budaya
barat
Para Anak muda
khususnya para SMA saat ini telah banyak terpengaruhi oleh budaya musik barat
sehingga kurang memperhatikan budayanya sendiri. Hingga pada akhirnya mereka
bosan dan kurang mengenal budayanya sendiri termasuk seni tradisi, yang dimana
budaya tradisional yang kita miliki memiliki nilai-nilai seni budaya yang luhur
serta anggun yang mempunyai makna sangat luas dan Universal dibandingkan dengan
nilai-nilai budaya musik barat.
Ø Inovasi
Kerap kali para
pemuda bosan dengan seni tradisi di karenakan kurangnya wawasan dan pengetahuan
tentang seni budaya tradisional dan tentunya hal ini akan menjadi hambatan
dalam upaya melakukan inovasi-inovasi atau pembaharuan terhadap materi seni
tradisi itu sendiri. Hal ini yang akan menjadi tugas pelaku seni untuk bisa
membuat sebuah karya yang lebih di sukai masyarakat tanpa harus merubah total
unsur tradisinya.
Ø Tujuan
berkesenian
Maksud dan
tujuan utama untuk mempelajari kesenian budaya tradisional Degung tidak
semata-mata hanya untuk menguasai atau memainkan alat musik tersebut secara baik,
tetapi yang utama adalah membentuk pribadi para siswa SMA mempelajari nilai dan
arti budaya itu sendiri yang merupakan nilai yang luhur dari para pendahulu dan
juga membentuk akhlak dan kepribadian para siswa SMA saat ini untuk menjadi
pribadi yang peduli, dan mengenal tata santun yang baik seperti yang
dicontohkan dalam nilai-nilai luhur budaya tradisional yang lalu oleh para
leluhur kita.
Alasan para siswa bosan akan berlatih degung
karena tidak adanya tujuan berkesenian. Maksudnya mereka latihan tanpa ada
tujuan yang jelas. Misalnya, mereka tampil dalam acara kenaikan kelas saja.
Oleh sebab itu, untuk membantu agar para siswa tidak bosan berlatih Degung,
diharuskan adanya sebuah program dari lembaga tersebut untuk mengadakan acara
rutin untuk menampilkan kesenian Degung dan aktifitas-aktifitas kesenian
lainnya yang
terkait untuk
dapat membangkitkan motivasi para siswa SMA/SMK di dalam melestarikan seni
budaya yang menjadi ciri khas dari suatu bangsa. Perlu diingat bahwa suatu
bangsa yang besar tercermin dari seberapa tinggi nilai-nilai budaya yang
dimilikinya.
TEMA
KEGIATAN
Tema yang akan
akmi angkat dalam kegiatan Pasanggiri Degung dan Apresiasi seni ini adalah “Teu poho ka tradisi, dirojong ku inovasi”
GAMBARAN
UMUM KEGIATAN
Dalam kegiatan tersebut kami menyelenggarakan Kompetisi
Gamelan Degung, dalam kompetisi ini ada dua hal yang menjadi bahan materi yang
akan di tampilkan. Diantaranya :
·
Degung
Klasik
Materi ini sebagai pembekalan untuk para siswa bisa
mengetahui bentuk asli dari seni Degung itu sendiri.
- Degung Kreasi
Setelah mereka mengetahui bentuk asli dari seni Degung
itu, mereka dapat mengekspresikan kesenian tersebut dengan apa yang mereka
inginkan. Misalnya berkolaborasi dengan alat musik lainnya termasuk musik
Modern (Band).
Seluruh rangkaian kegiatan tersebut akan kami
selenggarakan selama 3 hari. Untuk pembagiannya sebagai berikut :
- Pada hari pertama dan kedua disamping penyelenggaraan kesenian Degung antar SMA sekaligus babak penyisihan yang mengambil para peserta yang unggul.
- Pada hari ketiga merupakan pengumuman kejuaraan dan pembagian hadiah. Selain dari acara tersebut, dalam sela-sela acara diisi oleh penampilan seni tradisi dan kreatifitas dari Mahasiswa STSI sendiri sebagai suatu wujud hiburan kepada semua peserta dan apresiator yang hadir .
TUJUAN DAN SASARAN
a.
TUJUAN
Pasanggiri Degung dan Apresiasi seni ini bertujuan untuk
:
- Membantu, mendukung serta mensukseskan 7 program kota Bandung yang diantaranya adalah seni dan budaya.
- Terciptanya generasi muda yang memiliki sikap mental dan budi pekerti yang peka, kritis serta mampu berpikir kreatif, konstruktif-inovatif terhadap budaya bangsa, khususnya seni, dan permasalahannya sehingga diharapkan dengan adanya aktifitas seni budaya yang diadakan akan menghindarkan hal-hal negatif yang saat ini sering terjadi pada para siswa SMP dan SMA seperti tawuran dan kegiatan-kegiatan negatif lainnya termasuk narkoba yang menjadi musuh besar bangsa kita saat ini.
- Terciptanya generasi muda yang peduli terhadap nilai-nilai luhur budaya Sunda.
- Melestarikan Seni Tradisi Budaya Sunda
- Menggali serta mendorong potensi budaya yang dimiliki para siswa melalui kreatifitas dan prestasi dengan mengikuti perlombaan kesenian Degung yang akan di selenggarakan secara tahunan
- Mementaskan kesenian sebagai ajang kreativitas seni dan budaya serta menjadikannya sebagai pertunjukan yang dapat dinikmati oleh segenap masyarakat pada umumnya
- Mencari penemuan bakat peserta yang mempunyai bakat yang istimewa dan mempunyai potensi untuk ditingkatkan ke tingkat yang lebih tinggi dalam kancah kegiatan budaya sunda untuk nasional maupun mancanegara.
b.
SASARAN
PARA PESERTA AKTIFITAS
Sasaran apresiator pada kegiatan ini adalah para
pelajar SMA/SMK sederajat
dan mahasiswa yang berada di kota Bandung dan sekitarnya, pemerintah serta masyarakat umum.
TARGET
·
Berhasil dalam kegiatan program tahunan HIMAKA untuk kegiatan “Pasanggiri Degung”
guna mendukung aktivitas pendidikan akademik mahasiswa STSI Bandung
·
Memasyarakatkan
dan
meningkatkan Seni
Budaya Sunda sesuai dengan 7 program prioritas kota Bandung
·
Terwujudnya
semangat untuk mempelajari dan mencintai Seni Budaya Sunda di masyarakat luas.
·
Ajang kompetisi Degung ini diikuti oleh minimal 25 peserta sekolah
SMA/SMK sederajat se-Bandung raya.
WAKTU DAN PELAKSANAAN
Kegiatan
Pentas Seni dan
Kreatifitas ini akan diselenggarakan
pada :
Hari : kamis-sabtu.
Tanggal : 7-9 Maret 2013.
Tempat : Gedung Kesenian Sunan Ambu STSI
Bandung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar