Jumat, 25 Januari 2013

GAMELAN DEGUNG SEBAGAI RELAKSASI


                            Gamelan degung merupakan salah satu jenis instrument yang berkembang di Jawa barat. Gamelan ini menggunakan tangga nada pentatonis dengan laras Pelog (Degung).  Musikalitas dari gamelan degung sangatlah lembut, niscaya bila kita mendengarnya , fikiran maupun jiwa kita terasa terbawa ke dalam alam nirwana. Fikiran menjadi lebih rileks. Bila anda tidak percaya, anda bisa mendengarkan langsung dari video yang telah saya upload.

Rabu, 23 Januari 2013

Galau sama dengan Menambah Masalah

Realitas perjalanan kehidupan memang tidak selamanya mulus, pasti semua pernah mengalami apa yang namanya masalah,  trend nya zaman sekarang lebih populer dengan istilah "GALAU". Galau merupakan sebuah kondisi dimana seseorang terlalu memikirkan masalah ataupun kesedihan yang ia dapatkan. Galau juga dapat membuat seseorang sensitif dengan segala kegiatan kesehariannya. Emosi seringkali meningkat tajam, teman di acuhkan, kegiatan -kegiatan yang lebih penting dan bernilai positif pun dapat terabaikan. Bukankah itu malah dapat menambah masalah untuk kita di kemudian hari? secara manusiawi kita semua punya apa yang namanya masalah, sungguh munafik apabila kita mengaku-ngaku ga pernah ada masalah.
Maka, bila suatu saat nanti kita mengahadapi suatu keadaan yang memang benar-benar sulit, yang pertama harus kita lakukan adalah introspeksi diri kita sendiri. Masalah akan terasa mudah kita hadapi tergantung dari kita yang menyikapi masalah tersebut, apabila sugesti kita menganggap semua itu sulit, alhasil semua itu akan benar-benar sulit. Akan tetapi , apabila kita menghadapinya dengan sugesti yang positif, dan yakin kepada diri sendiri kalo semua itu bisa kita hadapi, insyaallah semuanya akan menemukan titik terang.
 KEEP SPIRIT.....

RAGAM ALAT MUSIK TRADISIONAL

SULING SUNDA (FLUTE OF SUNDANESE)

Alat tiup khas sunda ini mempunyai banyak jenis, ada yang lubang 7 (nada sisipan ) lubang 4 ( suling degung ). Ada pula jenis suling yang menggunakan tangga nada diatonis.


. KACAPI SITER

Untuk jenis kecapi ini adalah yang telah menggunakan spool, sehingga memudahkan untuk masalah teknis sound.
KENDANG SUNDA (atas)
KARINDING SUNDA (bawah )












Untuk pemesanan bisa hubungi contact person : araniria@yahoo.com. HP. 087723300992

Selasa, 22 Januari 2013

TONEEL BANDUNG PRESENT






Karya : Danarto
Sutradara : Rizki Aulia Malik
26-28 Februari 2013

JADUAL PERTUNJUKAN :

Selasa, 26 Feb 2013
Pukul : 13.00 & 15.00 WIB
Rabu, 27 Feb 2013
Pukul : 13.00 & 15.00 WIB
Kamis, 28 Feb 2013
Pukul : 13.00, 15.00 & 20.00 WIB

GK. SUNAN AMBU STSI Bandung
Jl. Buah Batu 212

PASANGGIRI DEGUNG TINGKAT SMA/SMK SE- BANDUNG RAYA



kop surat

INSTRUMENT YANG UNIK



I.                   Latar Belakang
Indonesia merupakan wilayah tropis yang memungkinkan banyak tanaman yang bisa tumbuh subur, termasuk bambu. Bambu adalah  sebuah tanaman yang mempunyai ruas-ruas pada batangnya, dan  biasanya mempunyai ukuran yang panjang. Bambu mempunyai banyak kegunaan, baik itu untuk bahan bangunan, kerajinan ,termasuk sebagai bahan dasar dalam pembuatan alat music seperti angklung, calung, suling dan yang lainya, karinding salah satunya . Karinding, adalah alat musik indonesia yang berasal dari daerah Jawa Barat mungkin masih asing bagi masyarakat awam, banyak sekali versi yang menerangkan arti karinding ini, tetapi karinding ini merupakan alat musik Indonesia yang tergolong dalam klasifikasi lamellafone[1]. klasifikasi lamellophone, banyak sekali alat musik sejenis lamellophone di nusantara ini yang secara organologi tidak jauh berbeda dengan karinding, contohnya, kurinding kalimantan selatan, genggong bali dan lombok, pikonane dari papua dan lain sebagainya, bakan alat musik sejenis lamellophone dapat di jumpai dari berbagai daerah di kepulauan Indonesia. Bukan hanya di wilayah indonesia saja, jenis lamellophone ini tersebar hampir di seluruh dunia, khusus nya di asia tenggara. di wilayah eropa jenis lamellophone dikenal dengan nama Jew’s harp, jaw harp, mouth harp, Ozark harp, trump atau juice harp.
Karinding Towe’l adalah alat musik lamelaphone hasil inovasi dari seorang etnomusikolog yang bernama Asep Nata. Beliau awalnya terinspirasi dari  alat musik logam yaitu JawsHarp .Karinding Towél, dalam pengertian bahasa Sunda berarti instrumen “genggong yang dimainkan secara dipetik dengan jemari”), merupakan instrumen generik atau ekstrak dari genggong (jews harp) petik yang dibuat dari bahan bambu dan/atau pelepah aren Karinding towel, merupakan salah satu jenis dari sekian banyak  lamellophone yang ada di indonesia, Karinding towel ini berbasis pada jenis lamellophone yang ada di asia tenggara. tidak seperti karinding tradisional lain nya, Karinding towel adalah inovasi dari karinding sebelumnya yang tidak memiliki standar pitch nada atau tonal yang jelas. Karinding Towel memiliki Pitch atau tonal yang mengacu pada standar nada diatonis, sehingga karinding towel dapat juga masuk kedalam alat musik tonal. secara teknis memainkan Karinding towel memiliki perbedaan dengan karinding tradisional yang dikenal di jawa barat, walaupun sama-sama menggunakan rongga mulut sebagai resonator bunyi, umum nya karinding tradisional dari jawa barat di bunyikan  dengan cara di pukul pada pangkal karinding nya sehingga terjadi  getaran pada lidah(lamella) karinding yang menimbulkan suatu bunyi. Karinding Towel di bunyikan dengan cara di Towel atau di colek menggunakan ujung jari tangan. Karinding towel  tak hanya memiliki satu nada dalam satu alat istrument, tapi dapat memiliki rangkaian 3 nada bahkan sampai satu oktav  dalam satu rangkaian karinding towel, sesuai dengan keinginan dan  kebutuhan nya.

1.      Awal Kemunculan dan Perkembangan Karinding Towel
      Pada Tahun 2005 Asep Nata membuat sebuah inovasi karinding, beliau terinspirasi dari alat music jaws harp. Serta  Inventor (pencipta) instrumen KARTO (akronim dari Karinding Towél, dalam pengertian bahasa Sunda berarti instrumen “genggong yang dimainkan secara dipetik dengan jemari”), merupakan instrumen generik atau ekstrak dari genggong (jews harp) petik yang dibuat dari bahan bambu dan/atau pelepah aren.


Koleksi towel “foto “suku karinding

  Sampel KARTO model kromatik (berupa serial skala nada musik Barat) satu set diberikan kepada Sapto Raharjo (pengelola Yogyakarta Gamelan Festival) dan satu set lainnya diberikan kepada Prof. Dieter Mack (dosen Pasca Sarjana di kedua perguruan tinggi UPI Bandung dan ISI Surakarta. Sampai saat ini karinding towel telah banyak diakui di kalangan masyarakat. Di lingkungan Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) Bandung sendiri telah lahir komunitas Karinding Towel (Suku Karinding Towel ), yaitu para mahasiswa yang telah khatam membuat satu oktaf karinding towel. Karena pada saat itu Asep Nata menjadi dosen di STSI Bandung, beliau sedikit mengajarkan teori pembuatan Karinding Towel.

2.      Karinding Towel Di Mata Masyarakat
Sejak Karinding Towel mulai di persentasikan dikalangan masyarakat, masyarakat sangat antusias, dan menerima hasil inovasi. Beberapa workshop pun telah dilakukan guna memperkenalkan instrument karinding towel, diantaranya pada Tahun 2009.  Klip video pertama tentang “Karinding Towel by Asep Nata” diluncurkan ke dunia maya.          Tahun 2010 (Oktober). Workshop Karinding Towel di Jurusan Etnomusikologi Institut Seni Surakarta (ISI Surakarta).

Koleksi foto “ suku karinding towel “

Tahun 2011 (Februari) Seminar Seni Karinding di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.  Para peserta terdiri dari guru-guru SMP se-Kabupaten Sumedang. (Biografi Asep Nata).
Dari hal tersebut , kemunculan karinding towel memberikan stimulus kepada para seniman dalam hal berkreasi, karena karinding towel lebih mengutamakan aspek studi nada. Sebelumnya, instrument karinding buhun yang notabene memliki nada yang sporadis (acak), kini telah ada yang membuat karinding buhun yang satu oktav. Serta berbagai komunitas karinding di jawa barat dari tahun 2010 sampai sekarang meningkat secara signifikan (hasil wawancara dengan asep nata).

3.      Instrument yang mirip
Di Indonesia ada berbagai instrument yang mirip dengan karinding, yang diantaranya : 

a. Genggong 
Genggong merupakan salah satu instrumen getar yang unik yang semakin jarang dikenal orang. Keunikannya terletak pada suara yang ditimbulkannya yang bila dirasakan memberi kesan mirip seperti suara katak sawah yang riang gembira bersahut-sahutan di malam hari. Keunikannya yang lain adalah memanfaatkan rongga mulut orang yang membunyikannya sebagai resonator.

Memang alat ini dibunyikan dengan cara mengulum (yanggem) pada bagian yang disebut “palayah”nya. Jari tangan kiri memegang ujung alat sebelah kiri dan tangan kanan menggenggam tangkai bambu kecil yang dihubungkan dengan tali benang dengan ujung alat di sebelah kanan. Untuk membunyikannya maka benang itu ditarik-tarik ke samping kanan agak menyudut ke depan, tetapi tidak meniupnya. Rongga mulut hanya sebagai resonator, dibesarkan atau dikecilkan sesuai dengan rendah atau tinggi nada yang diinginkan. (Triguna, Ida Bagus Gde Yudha, dkk,. 1994. Peralatan Hiburan dan Kesenian Tradisional Bali. Denpasar: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.)

b. Kuriding Kalimantan Selatan
Kuriding adalah sebuah alat musik khas Kalimantan Selatan. Kuriding dimainkan oleh seniman dari etnis Bakumpai maupun Banjar. Kuriding dibuat dari enau atau kayu mirip ulin yang hanya ada di daerah Muara Teweh, Barito Utara. Cara memainkan Kuriding adalah tangan kiri memegang tali pendek melingkar yang menahan bilah kayu itu agar menempelkan di mulut.Tangan kanan menarik-narik tali panjang yang diikat pada ujung bilah sebelahnya. Terdengar seperti suara angin menderu-deru, diiringi bunyi menghentak-hentak berirama teratur.



c. Pikonane papua
Pikon berasal dari kata pikonane. Dalam bahasa Baliem, Pikonane berarti alat musik bunyi. Alat ini terbuat dari sejenis bambu yang beruas-ruas dan berongga bernama Hite. Pikon yang ditiup sambil menarik talinya ini hanya akan mengeluarkan nada-nada dasar, berupa do, mi dan sol.


4.      Karinding Sunda ( Buhun)
Karinding Sunda merupakan alat musik lamellaphone yang yang mempunyai lidah sebagai penggetar suara. Awalnya karinding adalah alat yang digunakan oleh para karuhun untuk mengusir hama di sawah—bunyinya yang khas sangat merusak konsentrasi hama. Adapun karinding di gunakan oleh kaum lelaki untuk meminang perempuan, hal tersebut sering dilakukan oleh para karuhun atau orang tua jaman dulu. Sekarang pun tradisi meminang perempuan dengan cara memainkan karinding masih dilakukan oleh kaum-kaum adat di wilayah Sulawesi.







5.      Perkembangan Karinding Sunda
Pada saat ini, karinding sunda sudah banyak tersebar hampir 70 persen di pelosok jawa barat. Sebelumnya masyarakat tidak banyak mengatahui apa yang dinamakan karinding. Akan tetapi, setelah banyak munculnya komunitas-komunitas yang mengusung genre rock serta membawa peran serta  karinding. Kini karinding menjadi vital kembali. Menjadi hal menarik, karinding banyak disukai oleh kaum-kaum muda seperti komunitas music ataupun personal yang memang mereka mempunyai ketertarikan pada karinding.

6.      Perbandingan Karinding Towel dan Karinding Sunda
Sebuah hal yang menarik bagi saya sebagai penulis untuk membicarakan karinding towel dan karinding buhun serta bagaimana perbandingannya.
a.      Bentuk instrument
Hal yang menarik dari karinding towel itu adalah dari bentuk nya yang sederhana, serta mudah memainkanya. sedangkan karinding sunda memiliki bentuk yang sedikit rumit dan mempunyai nilai estetik, yakni mempunyai lidah yang kecil, berbeda dengan karinding towel yang memiliki lidah yang lebar.



b.     Cara memainkan
Cara memainkan karinding towel tergolong mudah, kita cukup meletakan bagian lidah karinding towel ke mulut , dan di bagian ujung atau kancing kita sentuh atau towel dengan jari. Mulut itu sendiri berfungsi sebagai resonansi suara . sedangkan karinding sunda hampir sama dengan karinding towel, namun perbedaanya, karinding sunda dimainkan dengan cara di pukul atau secara bahasa sunda yaitu dengan cara di ketrok.
c.       Warna Suara
Warna suara yang dihasilkan dua jenis alat music ini satu sama lain mempunyai perbedaan. Karinding towel memiliki warna suara dengan intensitas sustain yang relative pendek, sedangkan karinding buhun lebih menonjolkan warna suara dengan intensitas sustain yang panjang.








I.                     Kesimpulan
Dari pembahasan diatas, dapat disimpulkan. Di Indonesia banyak sekali instrument yang sejenis dengan karinding . meskipun bentuk nya sama, akan tetapi dari setiap instrument memiliki ciri khas yang berbeda satu sama lain. Dan mengenai perbandingan antara karinding towel dan karinding sunda satu sama lain memiliki cirri khas tersendiri. Kita harus berbangga hati, karena secara umum Indonesia mempunyai banyak ragam jenis alat music yang unik, khususnya jawa barat, masih banyak alat music lainya yang kurang diketahui oleh banyak orang. Semoga dengan tulisan yang saya buat kita bisa membandingkan instrument karinding dari sekian banyak instrument karinding itu yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia, serta memberikan sebuah referensi yang berguna untuk berbagai sumber media.




[1] . yang berarti lidah penggetar suara

Senin, 21 Januari 2013

Ujian semester yang Menghibur

Apabila kita mendengar makna kata "ujian" pasti kawan-kawan langsung membayangkan memegang sebuah soal ujian dengan diawasi oleh guru yang killer. Tapi untuk ujian semester yang satu ini sungguhlah menyenangkan dan menghibur. Mereka para mahasiswa Jurusan seni tradisi menampilkan beberapa karya garapan musik. Seperti Gamelan , musik bambu, accapella, kacapi suling, dan lain sebagainya. Untuk kegiatan yang berda pada foto, mahasiswa sedang melaksanakan ujian gamelan. Sungguh mengasikan dan sangat menghibur bagi orang yang memang tidak biasa menyaksikan ujian semester yang khas di lakukan oleh perguruan tinggi  Seni Negri ini.